Diet Kalori Yang Baik dan Benar

Diet kalori merupakan teknik diet dengan tidak mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung banyak kalori. Diet memiliki teknik tersendiri, di antaranya tidak asal diet, memperhatikan pola makan, memperhatikan yang dimakan, serta memperhatikan asupan gizi. Jangan sampai gizi berkurang gara-gara diet dan jangan sampai pula kita menjadi rentan penyakit gara-gara diet.

Diet yang salah malah akan membuat tubuh menjadi kekurangan gizi. Aktivitas pun akan terhambat dan pada akhirnya akan mempengaruhi semua aspek kehidupan hanya karena diet yang tidak sehat. Bagaimanapun, seharusnya diet membuat tubuh kita menjadi sehat dan menarik. Bukan sebaliknya.


Diet Kalori

Anda yang mencoba mengurangi konsumsi makanan, coba pikirkan kembali. Menurut para ahli, pengurangan konsumsi makan atau kalori dapat membuat tubuh makin lemah sehingga rentan terhadap serangan flu. Para ahli dari Amerika Serikat menemukan bahwa tikus-tikus yang asupan kalorinya dikontrol kesulitan menghadapi infeksi daripada mereka yang mengonsumsi kalori secara nornal.

Temuan yang dipublikasikan dalam Jurnal Nutrisi ini menyarankan agar mereka yang berada dalam kondisi lemah saat di mana cuaca tidak menentu perlu makan secukupnya, tidak perlu mengurangi atau berlebihan. Tim dari Universitas Negeri Michigan menemukan bahwa meski tikus-tikus ini mengonsumsi vitamin dan mineral, konsumsi rendah kalori ini tidak memperkuat tubuh mereka karena tubuh tidak mampu memproduksi sejumlah sel-sel pembunuh untuk melawan infeksi.
Baca Juga : Menjaga Kesehatan dengan Diet Garam
Sebaliknya, tikus-tikus ini justru akan lebih lama sembuh saat sakit, kehilangan berat dan mengalami gejala sakit lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa saat tubuh siap melawan virus dan menyembuhkan saat sakit bila konsumsi memadai. Meski sudah mengonsumsi vaksin, disarankan agar konsumsi kalori secara normal dilakukan sampai musim dingin (hujan) menghilang diganti musim panas.

Jika strain flu dari seseorang terinfeksi padahal vaksin flu berbeda dari strain flu yang ada, tubuh akan siap-siap memproduksi antibodi untuk melawannya. Tentu pembatasan konsumsi makanan ini jangan dianggap mengkhawatirkan, terutama bagi mereka yang ingin berat badannya melorot. Yang penting jangan mengurangi. Normal saja.

Diet Kalori Kunci Hidup Lebih Lama

Penuaan pada sel tubuh dikaitkan dengan semakin pendeknya telomer. Telomer merupakan bagian ujung dari DNA yang menjaga supaya sel-sel tubuh tetap hidup. Secara alami, sel-sel tubuh akan mengalami pembelahan untuk regenerasi. Namun, sayangnya setiap kali mengalami pembelahan, bagian telomer ini akan semakin pendek.

Bila pada suatu titik, proses pemendekan ini terjadi terus menerus, kematian sel akan berlangsung cepat yang berakibat memperpendek usia seseorang. Telomer yang semakin pendek juga dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit tua seperti dementia atau kepikunan menjadi 100 kali lebih besar dan laju kematian yang lebih tinggi akibat kanker dan penyakit jantung.

Di dalam tubuh kita, terdapat enzim telomerase yang membantu supaya ujung telomer memanjang kembali sehingga sel-sel tubuh tetap hidup. Namun, sayangnya semakin bertambahnya umur jumlah enzim ini juga akan menurun. Stress yang kita alami juga menyebabkan aktivitas telomerase menurun dan telomer memendek lebih cepat.
Baca Juga : Teh Hijau & Daun Ceremai Cara Sehat Melangsingkan Tubuh
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Rejuvenation Research tahun 2009 membuktikan dalam hasil penelitiannya bahwa penurunan berat tubuh dan jumlah lemak dengan cara diet rendah kalori pada laki-laki yang mengalami obesitas berhubungan dengan peningkatan panjang telomer.

Pada penelitian tersebut, ditunjukkan pula bahwa orang dengan penurunan berat badan dan massa lemak paling besar memiliki peningkatan panjang telomer paling besar. Sehingga pada penelitian tersebut disimpulkan bahwa orang yang melakukan diet kalori menghasilkan penurunan berat badan yang mempengaruhi panjang telomer dan menurunkan kerusakan DNA.

Penelitian lain dalam The Lancet Oncology memberikan hasil bahwa orang yang melakukan perubahan gaya hidup dengan mengkonsumsi diet kalori (low-fat diet) dan berjalan kaki minimal 30 menit setiap hari memiliki peningkatan aktivitas telomerase dan panjang telomer. Selain itu, manajemen stress yang baik juga penting, karena dalam penelitian tersebut, terbukti pula bahwa selain dengan diet rendah lemak, dan olahraga yang teratur, tingkat stress yang lebih rendah dapat membantu meningkatkan panjang telomer.

Kalori yang kita asup sehari-hari dapat berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Berdasarkan penelitian tersebut, dengan membatasi kalori yang kita makan sehari-hari akan mempengaruhi peningkatan panjang telomer sehingga akan memperpanjang umur dan usia tua. Oleh karena itu, ada baiknya kita mulai hidup sehat dengan menjaga konsumsi makanan, berolahraga, dan mengelola stress agar bisa hidup sehat lebih lama.

Menu Makanan Diet Kalori Sehat

Menu makanan diet sehari-hari disesuaikan dengan memilih makanan berkalori rendah. Misalnya untuk konsumsi nasi cukup segengam tangan saja. Selain itu, tidak dianjurkan makan makanan yang berkalori tinggi seperti gorengan, makanan siap saji dan makanan yang manis-manis.

Menu diet sehat pagi sebaiknya pilih makanan yang berkalori rendah dan berserat tinggi. Menu diet kalori sehat siang, pilih makanan yang lengkap gizinya dan berkalori tinggi untuk aktifitas harian. Sedangkan untuk menu diet sehat malam sebaiknya mengonsumsi makanan berkalori rendah. Sebagai selingan, pilih buah-buahan yang tidak menghasilkan kalori tinggi.

Sumber diet karbohidrat sebaiknya dipilih dari makanan berserat tinggi seperti, nasi merah (beras merah), roti gandum dan oatmeal. Protein dipilih dari sumber protein yang berprotein tinggi tetapi rendah lemak seperti dada ayam, ikan tuna dan daging tanpa lemak. Untuk protein nabati pilih tahu, tempe dan kacang-kacangan. Sumber lemak yang berasal dari minyak goreng, mentega atau margarine disarankan agar dikurangi pemakaiaannya. Kemudian pilih susu non fat sebagai penyeimbang gizinya.
Baca Juga : Jus Buah untuk Diet, Resep & Manfaatnya
Sementara untuk sumber vitamin dan mineral bisa diambil dari sayur-sayuran dan buah-buahan seperti brokoli, wortel, buncis, sawi dan pokcay. Vitamin dan serat diperoleh dari buah-buahan rendah kalori seperti apel, pir, pepaya, tomat dan belimbing. Tidak dianjurkan makan jenis buah yang mengandung kalori tinggi seperti mangga , pisang dan jambu. Lalu cukupi kebutuhan mineral tubuh dengan banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari.

Dengan melaksanakan program diet kalori di atas dan dengan diimbangi gizi yang baik, maka diperkirakan dalam seminggu berat badan bisa turun 0,5-1 kg per minggu atau 2-4 kg per bulan. Penurunan berat badan ini tidak dianjurkan sampai melebihi 5 kg per bulan. Pasalnya, jika turunnya terlalu cepat maka akan berakibat buruk bagi tubuh, indikasi awalnya seperti lemas.

Cara Diet Kalori yang Baik dan Benar

Diet harus sesuai dengan “peraturan”. Meski peraturan tersebut tidak tertulis, pada dasarnya, terdapat peraturan-peraturan tertentu yang harus dipatuhi oleh pelaku diet, terutama diet kalori. Bagaimana caranya?
Perhatikanlah langkah-langkah berikut.

  • Menghindari camilan yang tidak sehat. Camilan memang merupakan makanan ringan yang dianggap sepele oleh banyak orang. Banyak yang berpikir bahwa camilan tidak masalah. Toh, hanya sedikit. Saat kita mengonsumsi camilan, memang tidak akan terasa sedikit maupun banyaknya. Itu sebabnya kita tidak pernah sadar bahwa yang kita pikir sedikit itu lama-lama akan menjadi bukit bila terus dikonsumsi.
  • Perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung banyak vitamin dan mineral serta kaya serat yang berfungsi memberikan rasa kenyang lebih lama. Cobalah untuk mengonsumsi buah dan sayur setiap hari untuk mengurangi keinginan mengonsumsi daging. Lihat saja dan bandingkan orang-orang yang suka mengonsumsi daging dengan orang-orang yang lebih suka mengonsumsi sayur. Mana yang lebih terlihat segar dan prima.
  • Olah raga teratur. Bagaimanapun, diet kalori tanpa ada usaha lain, seperti olah raga, tidak akan berarti apa-apa. Fungsi olah raga adalah untuk membakar lemak yang ada pada tubuh, sedangkan fungsi diet kalori adalah untuk mengatur asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jika dua hal ini dikombinasikan, akan menjadi kombinasi yang bagus (hasil yang memuaskan).
  • Kurangi menggoreng. Makanan yang digoreng terbukti memiliki banyak lemak dibanding makanan yang dikukus atau direbus.
  • Atur pola makan. Perlu diketahui bahwa satu sendok nasi putih mengandung 24 kalori. Itu sebabnya, sebelum makan, kita harus mengetahui aktivitas apakah yang akan kita lakukan di hari itu agar asupan kalori yang masuk ke tubuh tidak sia-sia.
  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa membakar kalori, yaitu teh hijau, produk susu rendah lemak, dan air putih. Cobalah mengonsumsi ketiga minuman tersebut secara teratur untuk membantu proses Anda melakukan diet kalori.

Cobalah untuk mengaplikasikan cara-cara diet tersebut. Semoga berhasil!

---